SHISHA
Sumber : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Shisha adalah kegiatan menghirup
aroma buah-buahan dan tembakau yang dibakar, lalu uapnya dialirkan
melalui pipa atau bejana dan dihirup oleh hidung melalui selang. Kegiatan
yang berasal dari negeri-negeri di jazirah Arab itu sudah lama dikenal
dan banyak dilakukan orang karena bisa menenangkan sekaligus
menyenangkan.
Selama ini shisha dianggap aman-aman saja dan tidak menimbulkan efek berbahaya. Namun
para peneliti dari Department of Health and the Centre for Tobacco
Control menyebutkan bahwa sisha sama berbahayanya dengan merokok karena
dapat meningkatkan level karbonmonoksida dalam tubuh. Bahkan, dalam satu
sesi kegiatan shisha ditemukan empat hingga lima kali level
karbonmonoksida yang lebih banyak dibanding pada rokok yang dapat
menyebabkan kerusakan otak dan tidak sadar.
Selama ini orang-orang yang tidak merokok
menyalurkan hasrat merokok mereka lewat Shisa. Aktivitas yang diusung
oleh kalangan Timur Tengah itu saat ini sudah menjadi tren di beberapa
kafe atau pesta. Banyak orang yang pergi ke tempat shisha merasa aman dan menganggap shisha sebagai alternatif merokok.
Hal inilah yang justru menjadi salah konsepsi masyarakat. Dengan adanya
penemuan ini, para peneliti berharap agar para pengguna shisha berpikir
dua kali untuk terus melakukan kegiatan itu.
Ada dua tipe tembakau shisha yaitu yang disebut mu’assal dan ‘ajami.
Tembakau mu’assal terdiri dari campuran
tembakau, buah-buahan dan bahan manisan seperti sirup dari tebu atau
madu. Ia juga ditambahkan dengan Glycerin, bumbu dan pewarna yang lain.
Tembakau mu’assal ini basah dan bila digunakan akan mengeluarkan bau
yang manis dan nyaman seperti bau buah dan dipakai banyak pelanggan
Tembakau ‘ajami hampir selalu tidak rasa,
kering dan lebih asli. Sebelum digunakan ia harus dicampur dengan air
sehingga ia dapat dicanai atau dibentuk dan harganya lebih mahal.
• Cara menggunakannya adalah dengan
membakar tembakau shisha itu dengan menempatkan bahan pembakar seperti
arang (apakah arang kayu atau arang campuran) karena tembakau shisha ini
tidak dapat terbakar dengan sendirinya secara berkelanjutan. Kemudian
asap tembakau itu disedut dengan menggunakan selang atau alat penyedot. Tetapi
perlu diingat bahwa bila pengguna menyedot asap dari alat shisha ini,
dia tidak hanya menyedot asap dari tembakau tetapi juga asap dari arang,
yang masing-masing kimia dan beracun yang dihasilkan dari pembakaran
tersebut.
Efek Shisha Menurut Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Menurut
satu dokumen yang berjudul “Tobacco: Deadly In Any Form or disguise”
yang telah dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempena
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2006, bahwa tembakau walau dalam bentuk apa
pun tetap dapat mendatangkan bahaya dan mudharat kepada penggunanya,
termasuk shisha
Ini karena satu sesi petunjuk shisha
(sekitar 20-80 menit) akan mengungkapkan penggunanya ke asap yang lebih
banyak dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dari sebatang rokok
(sekitar 5-7 menit), dan asap yang dihasilkan dari shisha tersebut
memiliki bermacam- macam bahan beracun diketahui dapat menyebabkan
kanker paru-paru, penyakit jantung dan berbagai jenis penyakit lainnya.
Sedangkan asap dari shisha (yang
dihasilkan dari pembakaran tembakau dan arang) berisi gas berbahaya
seperti karbon monoksida. Selain itu ia juga memiliki hidrokarbon
(benzene dan benzo-pyrene) yang dikatakan bahan penyebab kanker tetapi
kadarnya belum dapat dipastikan.
Dari hasil penelitian yang
dilakukan, petunjuk shisha juga dikaitkan dengan berbagai penyakit
serius seperti penyakit jantung koroner, atherosclerosis, penyakit
sistem pernapasan yang kronis, kanker mulut, kanker kandung kemih dan
juga saluran darah tersumbat (clogged arteries).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar