Kamis, 10 Oktober 2013

BAHAYA MEROKOK DENGAN SHISHA



SHISHA

Sumber : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Shisha adalah kegiatan menghirup aroma buah-buahan dan tembakau yang dibakar, lalu uapnya dialirkan melalui pipa atau bejana dan dihirup oleh hidung melalui selang. Kegiatan yang berasal dari negeri-negeri di jazirah Arab itu sudah lama dikenal dan banyak dilakukan orang karena bisa menenangkan sekaligus menyenangkan.
Selama ini shisha dianggap aman-aman saja dan tidak menimbulkan efek berbahaya. Namun para peneliti dari Department of Health and the Centre for Tobacco Control menyebutkan bahwa sisha sama berbahayanya dengan merokok karena dapat meningkatkan level karbonmonoksida dalam tubuh. Bahkan, dalam satu sesi kegiatan shisha ditemukan empat hingga lima kali level karbonmonoksida yang lebih banyak dibanding pada rokok yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan tidak sadar.
Selama ini orang-orang yang tidak merokok menyalurkan hasrat merokok mereka lewat Shisa. Aktivitas yang diusung oleh kalangan Timur Tengah itu saat ini sudah menjadi tren di beberapa kafe atau pesta. Banyak orang yang pergi ke tempat shisha merasa aman dan menganggap shisha sebagai alternatif merokok. Hal inilah yang justru menjadi salah konsepsi masyarakat. Dengan adanya penemuan ini, para peneliti berharap agar para pengguna shisha berpikir dua kali untuk terus melakukan kegiatan itu.

Ada dua tipe tembakau shisha yaitu yang disebut mu’assal dan ‘ajami.
Tembakau mu’assal terdiri dari campuran tembakau, buah-buahan dan bahan manisan seperti sirup dari tebu atau madu. Ia juga ditambahkan dengan Glycerin, bumbu dan pewarna yang lain. Tembakau mu’assal ini basah dan bila digunakan akan mengeluarkan bau yang manis dan nyaman seperti bau buah dan dipakai banyak pelanggan
Tembakau ‘ajami hampir selalu tidak rasa, kering dan lebih asli. Sebelum digunakan ia harus dicampur dengan air sehingga ia dapat dicanai atau dibentuk dan harganya lebih mahal.
• Cara menggunakannya adalah dengan membakar tembakau shisha itu dengan menempatkan bahan pembakar seperti arang (apakah arang kayu atau arang campuran) karena tembakau shisha ini tidak dapat terbakar dengan sendirinya secara berkelanjutan. Kemudian asap tembakau itu disedut dengan menggunakan selang atau alat penyedot. Tetapi perlu diingat bahwa bila pengguna menyedot asap dari alat shisha ini, dia tidak hanya menyedot asap dari tembakau tetapi juga asap dari arang, yang masing-masing kimia dan beracun yang dihasilkan dari pembakaran tersebut.
Efek Shisha Menurut Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Menurut satu dokumen yang berjudul “Tobacco: Deadly In Any Form or disguise” yang telah dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempena Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2006, bahwa tembakau walau dalam bentuk apa pun tetap dapat mendatangkan bahaya dan mudharat kepada penggunanya, termasuk shisha
Ini karena satu sesi petunjuk shisha (sekitar 20-80 menit) akan mengungkapkan penggunanya ke asap yang lebih banyak dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dari sebatang rokok (sekitar 5-7 menit), dan asap yang dihasilkan dari shisha tersebut memiliki bermacam- macam bahan beracun diketahui dapat menyebabkan kanker paru-paru, penyakit jantung dan berbagai jenis penyakit lainnya.
Sedangkan asap dari shisha (yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dan arang) berisi gas berbahaya seperti karbon monoksida. Selain itu ia juga memiliki hidrokarbon (benzene dan benzo-pyrene) yang dikatakan bahan penyebab kanker tetapi kadarnya belum dapat dipastikan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, petunjuk shisha juga dikaitkan dengan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, atherosclerosis, penyakit sistem pernapasan yang kronis, kanker mulut, kanker kandung kemih dan juga saluran darah tersumbat (clogged arteries).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar